Pages

Rabu, 05 Juni 2013

EMAK


Emak….
Matahari pagi mengintip dari ufuk timur.Dengan malu-malu sinarnya mulai terpancar dan menyapa dengan ramah.Hembusan angin semakin menambah sejuk udara pagi yang belum terjamah oleh polusi dan kemacatan lalu lintas.
Dikampung yang sederhana ini Erika tinggal bersama Ibu dan seorang adiknya.Mereka hanya tinggal bertiga karena sang bapak telah dijemput oleh Yang Maha Kuasa karena sakit TBC yang dideritanya.Hampir tiga tahun  bapak mengidap penyakit TBC.Seharusnya bapak istirahat penuh dan menjalankan program pengobatan jalan agar penyakitnya lekas sembuh.Tapi kondisi ekonomi keluarga Erika yang tergolong “kecil” menyebabkan bapak harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Penghasilan bapak sebagai buruh pabrik setengah harian tidak mampu menopang ekonomi keluarga Erika.Sebagai pekerjaan sambilan,bapak menggarap sawah peninggalan opung yang seluas 5 rantai.Sedangkan emak hanya ibu rumah tangga biasa yang membantu bapak menggarap sawah.
Semenjak bapak meninggal,semua tanggung jawab bapak pindah kepada emak.Emak haru bekerja kerja untuk membiayai sekolah Erika serta sekolah Erwin adik Erika.Beruntung sebelum meninggal,bapak masih mempunyai sawah yang masih bisa diteruskan penggarapannya oleh emak sebagai sumber matapencaharian mereka.
“Rika,kapan sekolah kau selesai?”Tanya emak membuka pembicaraan saat mereka sedang makan malam.
“Sekitar 2 bulan lagi,Mak.Sekarang Rika sedang ujian praktikum,habis ujian praktikum barulah Ujian Nasional”ujar Rika sambil menuangkan air dari teko ke dalam gelas emak.
“Udah selesai sekolahmu nanti,apa pula rencana kau selanjutnya?”Tanya emak lagi dengan logat bataknya yang kental.
“Tak ada,mak.Rika mau bantu-bantu emak sajalah disawah”jawab Rika datar.
Emak menaruh piringnya”Bah….mana bisa macam itu?kau tak mau kuliah?”emak menatap Rika.
“Maulah ,Mak!Tapi darimana dapat uang buat kuliah itu?”jawab rika yang mengerti betul akan keuangan rumah tangga mereka.
“Kalau masalah uang itu tak usah kau pikirkan.Sebelum meninggal bapakmu sudah memikirkan tentang pendidikanmu.Semalam Tulang mu juga bilang,insyaallah dia mau bantu-bantu uang kuliah mu nanti”kata emak sambil mengambil sepotong tempe dan melahapnya.
“Kenapa dulu uang buat kuliah ku itu tidak dipakai saja buat biaya pengobatan bapak,mak?”
“Bapakmu jauh lebih mementingkan kau daripada dirinya sendiri.Udahlah,tak usah kau ingat-ingat lagi.Yang penting sekarang,kau belajarlah sungguh-sungguh.Jangan sampai kau macam emak-bapakmu yang kerjanya Cuma jadi petani disawah.Kau harus bisa buat emak-bapakmu bangga punya anak macam kau”emak berusaha memberikan semangat untuk anaknya yang seharusnya menikmati masa remajanya itu,bukannya malah turut memikirkan ekonomi keluarga mereka.
Rika memeluk emak,air mata yang sejak tadi ditahan tak dapat dibendungnya lagi”Terima kasih,Mak.Insyaallah Rika akan melalukan yang terbaik yang Rika bisa”.

*
Saat kelulusan pun tiba.Rika lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.Hal tersebut tentu menjadi berita yang menyenangkan untuk emak.Rika terus belajar untuk mempersiapka diri mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri(SNMPTN).Emak terus menyemangati Rika agar anaknya itu tetap giat mencapai cita-citanya.Akhirnya waktu yang dinanti pun tiba,yaitu hari pengumuman kelulusan peserta SNMPTN.Erika Br. Sianturi diterima di Fakultas Pertanian,Universitas Sumatera Utara.Emak tidak mampu menyembunyikan kebahagiaannya.Emak meneteskan air  mata bahagia menyaksikan keberhasilan tahap awal anaknya.Rika memang sangat ingin kuliah dijurusan pertanian.Ia berharap,suatu saat ia mampu mengangkat derajat petani-petani kecil seperti emaknya agar mendapat penghasilan yang lebih layak.

Rika mempersiapkan semua kebutuhannya selama tinggal dikota nanti.Emak membantu anaknya itu sambil terus memberi nasehat-nasehat.
“Nanti si kos-kosan kau jangan lupa makan.Jaga kesehatanmu baik-baik.Kau jangan sampai sakit.Kalau kau sakit macam mana kau mau belajar”kata emak sambil memasukkan beberapa makanan pokok seperti beras,gula,beberapa makanan jadi ke dalam kardus mie instan yang nanti dapat langsung dimakan Rika di kos-nya nanti.
“Iyalah mak..taunya Rika”Rika tersenyum melihat emak yang bersemangat sekali membantunya mempersiapkan semua kebutuhan kuliahnya.
“Yang paling penting,kau jangan lupa solat.Kau minta sama Allah semoga diberikan jalan yang mudah buat kau menjalani kuliahmu.Biar kau bisa meraih cita-citamu,dan buat emak bapakmu bangga”
“iya,mak.Rika ngerti..”Rika memeluk emaknya yang tengah mengikat kardus mie instan dengan tali rapia berwarna hitam.Ia mencium kening emaknya yang mulai mengkerut dan tampak terbakar akibat terkena panas matahari karena bekerja di sawah seharian.Rika tau emaknya sangat menyayanginya.Emak bekerja sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan kedua anaknya.Emak tidak perduli kulitnya habis terbakar panas matahari dan tangannya terluka akibat sayatan tubuhan parasit yang tumbuh disawah mereka.Yang terpenting bagi emak adalah anaknya bisa terus makan dan meruskan sekolah.Rika merasa bangga memiliki ibu seperti sosok Emak
“Ya sudah,tidurlah kau.Besok kau harus bangun pagi buat pergi ke kota”emak meninggalkan kamar rika dan mematikan lampu.

*
Kini Rika telah memasuki perkuliahan semerter 4.Alhamdulillah,semuanya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.Rika belajar dengan tekun untuk meraih cita-citanya dan untuk membahagiakan emak.Saat semangatnya mulai layu,ia mengingat emak sebagai sumber motivasinya.Teringat emak yang menanam padi disawah ,membuat Rika malu akan semangatnya yang mulai layu.Apa yang telah diberikan emak kepadanya,tidak ada artinya dengan semua usaha yang telah dilakukan Rika.Setiap dua minggu sekali,Rika pulang ke kampung untuk menjenguk emak dan mengambil uang untuk memenuhi kebutuhannya selama dikota.Tak ada yang diinginkan Rika selain secepat mungkin menyelesaikan kuliahnya,dan membantu emak yang sudah tua agar tidak bekerja lagi di sawah,serta untuk menyekolahkan adiknya ke jenjang yang lebih tinggi.Emakmerupakan Kartini baginya untuk menciptakan kehidupan yang lebih layak lagi.

Dear mom,I love you more than anymore in the world.Sometime,I will make you proud of me.I promise about that.Thanks for everythink,I love you so much my beloved mom.I believe that God always be with you.

0 komentar:

Posting Komentar