Emak….
Matahari pagi mengintip dari ufuk
timur.Dengan malu-malu sinarnya mulai terpancar dan menyapa dengan
ramah.Hembusan angin semakin menambah sejuk udara pagi yang belum terjamah oleh
polusi dan kemacatan lalu lintas.
Dikampung yang sederhana ini Erika
tinggal bersama Ibu dan seorang adiknya.Mereka hanya tinggal bertiga karena
sang bapak telah dijemput oleh Yang Maha Kuasa karena sakit TBC yang
dideritanya.Hampir tiga tahun bapak
mengidap penyakit TBC.Seharusnya bapak istirahat penuh dan menjalankan program
pengobatan jalan agar penyakitnya lekas sembuh.Tapi kondisi ekonomi keluarga
Erika yang tergolong “kecil” menyebabkan bapak harus tetap bekerja untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.Penghasilan bapak sebagai buruh pabrik setengah
harian tidak mampu menopang ekonomi keluarga Erika.Sebagai pekerjaan
sambilan,bapak menggarap sawah peninggalan opung yang seluas 5 rantai.Sedangkan
emak hanya ibu rumah tangga biasa yang membantu bapak menggarap sawah.
Semenjak bapak meninggal,semua
tanggung jawab bapak pindah kepada emak.Emak haru bekerja kerja untuk membiayai
sekolah Erika serta sekolah Erwin adik Erika.Beruntung sebelum meninggal,bapak
masih mempunyai sawah yang masih bisa diteruskan penggarapannya oleh emak
sebagai sumber matapencaharian mereka.
“Rika,kapan
sekolah kau selesai?”Tanya emak membuka pembicaraan saat mereka sedang makan
malam.
“Sekitar
2 bulan lagi,Mak.Sekarang Rika sedang ujian praktikum,habis ujian praktikum
barulah Ujian Nasional”ujar Rika sambil menuangkan air dari teko ke dalam gelas
emak.
“Udah
selesai sekolahmu nanti,apa pula rencana kau selanjutnya?”Tanya emak lagi
dengan logat bataknya yang kental.
“Tak
ada,mak.Rika mau bantu-bantu emak sajalah disawah”jawab Rika datar.
Emak
menaruh piringnya”Bah….mana bisa macam itu?kau tak mau kuliah?”emak menatap
Rika.
“Maulah
,Mak!Tapi darimana dapat uang buat kuliah itu?”jawab rika yang mengerti betul
akan keuangan rumah tangga mereka.
“Kalau
masalah uang itu tak usah kau pikirkan.Sebelum meninggal bapakmu sudah
memikirkan tentang pendidikanmu.Semalam Tulang mu juga bilang,insyaallah dia
mau bantu-bantu uang kuliah mu nanti”kata emak sambil mengambil sepotong tempe
dan melahapnya.
“Kenapa
dulu uang buat kuliah ku itu tidak dipakai saja buat biaya pengobatan
bapak,mak?”
“Bapakmu
jauh lebih mementingkan kau daripada dirinya sendiri.Udahlah,tak usah kau
ingat-ingat lagi.Yang penting sekarang,kau belajarlah sungguh-sungguh.Jangan
sampai kau macam emak-bapakmu yang kerjanya Cuma jadi petani disawah.Kau harus
bisa buat emak-bapakmu bangga punya anak macam kau”emak berusaha memberikan
semangat untuk anaknya yang seharusnya menikmati masa remajanya itu,bukannya
malah turut memikirkan ekonomi keluarga mereka.
Rika
memeluk emak,air mata yang sejak tadi ditahan tak dapat dibendungnya
lagi”Terima kasih,Mak.Insyaallah Rika akan melalukan yang terbaik yang Rika
bisa”.
*
Saat kelulusan pun tiba.Rika lulus dengan nilai yang
cukup memuaskan.Hal tersebut tentu menjadi berita yang menyenangkan untuk
emak.Rika terus belajar untuk mempersiapka diri mengikuti Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri(SNMPTN).Emak terus menyemangati Rika agar anaknya
itu tetap giat mencapai cita-citanya.Akhirnya waktu yang dinanti pun tiba,yaitu
hari pengumuman kelulusan peserta SNMPTN.Erika Br. Sianturi diterima di
Fakultas Pertanian,Universitas Sumatera Utara.Emak tidak mampu menyembunyikan
kebahagiaannya.Emak meneteskan air mata
bahagia menyaksikan keberhasilan tahap awal anaknya.Rika memang sangat ingin
kuliah dijurusan pertanian.Ia berharap,suatu saat ia mampu mengangkat derajat petani-petani
kecil seperti emaknya agar mendapat penghasilan yang lebih layak.
Rika mempersiapkan semua kebutuhannya selama tinggal
dikota nanti.Emak membantu anaknya itu sambil terus memberi nasehat-nasehat.
“Nanti si kos-kosan kau jangan lupa makan.Jaga
kesehatanmu baik-baik.Kau jangan sampai sakit.Kalau kau sakit macam mana kau
mau belajar”kata emak sambil memasukkan beberapa makanan pokok seperti
beras,gula,beberapa makanan jadi ke dalam kardus mie instan yang nanti dapat
langsung dimakan Rika di kos-nya nanti.
“Iyalah mak..taunya Rika”Rika tersenyum melihat emak
yang bersemangat sekali membantunya mempersiapkan semua kebutuhan kuliahnya.
“Yang paling penting,kau jangan lupa solat.Kau minta
sama Allah semoga diberikan jalan yang mudah buat kau menjalani kuliahmu.Biar
kau bisa meraih cita-citamu,dan buat emak bapakmu bangga”
“iya,mak.Rika ngerti..”Rika memeluk emaknya yang
tengah mengikat kardus mie instan dengan tali rapia berwarna hitam.Ia mencium
kening emaknya yang mulai mengkerut dan tampak terbakar akibat terkena panas
matahari karena bekerja di sawah seharian.Rika tau emaknya sangat
menyayanginya.Emak bekerja sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan kedua
anaknya.Emak tidak perduli kulitnya habis terbakar panas matahari dan tangannya
terluka akibat sayatan tubuhan parasit yang tumbuh disawah mereka.Yang
terpenting bagi emak adalah anaknya bisa terus makan dan meruskan sekolah.Rika
merasa bangga memiliki ibu seperti sosok Emak
“Ya sudah,tidurlah kau.Besok kau harus bangun pagi
buat pergi ke kota”emak meninggalkan kamar rika dan mematikan lampu.
*
Kini Rika telah memasuki perkuliahan semerter
4.Alhamdulillah,semuanya berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.Rika
belajar dengan tekun untuk meraih cita-citanya dan untuk membahagiakan
emak.Saat semangatnya mulai layu,ia mengingat emak sebagai sumber
motivasinya.Teringat emak yang menanam padi disawah ,membuat Rika malu akan
semangatnya yang mulai layu.Apa yang telah diberikan emak kepadanya,tidak ada artinya
dengan semua usaha yang telah dilakukan Rika.Setiap dua minggu sekali,Rika
pulang ke kampung untuk menjenguk emak dan mengambil uang untuk memenuhi
kebutuhannya selama dikota.Tak ada yang diinginkan Rika selain secepat mungkin
menyelesaikan kuliahnya,dan membantu emak yang sudah tua agar tidak bekerja
lagi di sawah,serta untuk menyekolahkan adiknya ke jenjang yang lebih
tinggi.Emakmerupakan Kartini baginya untuk menciptakan kehidupan yang lebih
layak lagi.
Dear mom,I love you more than anymore in the
world.Sometime,I will make you proud of me.I promise about that.Thanks for
everythink,I love you so much my beloved mom.I believe that God always be with
you.
0 komentar:
Posting Komentar