Pages

Senin, 30 Desember 2013

Membuat contoh paragraf Generalisasi,Analogi,dan Sebab Akibat

BAHASA INDONESIA 2(TUGAS 5)
Membuat contoh paragraf Generalisasi,Analogi,dan Sebab Akibat

1.Generalisasi

Tidak semua perusahaan disektor perbankan dapat dijadikan sebagai sample untuk pengujian Dampak Merger Terhadap Tingkat Aktivitas,Likuiditas,dan Profitbilitas berdasarkan standart yang ditentukan oleh BI.Ada berbagai syarat dan kriteria yang harus dimiliki oleh perbankan tersebut untuk dapat dijadikan sebagai sample pengujian.Kriteria yang paling utama adalah perusahaan tersebut harus telah Go Publik dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI).Syarat lainnya yang harus dipenuhi antara lain perbankan tersebut harus telah melakukan merger dan tanggal dilakukan merger diketahi dengan jelas,serta perbankan tersebut harus memiliki laporan keuangan yang telah diaudit minimal 2 tahun sebelum dan sesudah perusahaan tersebut dimerger agar dapat mengikuti pengujian Dampak Merger Terhadap Tingkat Aktivitas,Likuiditas,dan profitabilitas tersebut.

2.Analogi

Banyak orang-orang memiliki persepsi yang salah antara akuntansi dengan kegiatan pencatatan.Sebagian masyarakat khususnya yang bukan pelaku akuntansi mengaggap bahwa akuntansi dan kegiatan pencatatan itu sama.Padahal,kedua hal tersebut memiliki perbedaan yang cukup besar.Akuntansi adalah suatu kegiatatan yang dimulai dari pengumpulan bukti-bukti yang dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan,serta menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan dimana nanti hasil analisis tersebut berupa suatu informasi yang akan disampaikan kepada pihak yang membutuhkannya.Sedangkan kegiatan pencatatan hanya berupa pengumpulan bukti-bukti transaksi yang akan dicatat didalam buku besar.Jadi,dapat disimpilkan bahwa kegiatan pencatatan tidak sama dengan akuntansi tetapi merupakan bagian dari proses akuntansi.

3.Sebab-Akibat

Krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat mengakibatkan dampak yang besar bagi perekonomian negara-negara termasuk Indonesia.Seperti yang telah diketahui bahwa Amerika Serikat dan China merupakan negara adidaya yang akan mempengaruhi perekonomian negara. Pada situasi krisis ekonomi yang melanda Amerika seperti saat ini,mereka akan mempercepat pengembalian piutang mereka untuk memperbaiki struktur ekonominya.Sebagai negara yang melakukan pinjaman kepada Amerika,tentu Indonesia juga harus segera melunasi hutangnya ditengah kemelut perekonomian yang dialami bangsa Indonesia sendiri.Maka sangat tepat dikatakan jika “Amerika bersin,semua negara akan terkena flu” yang dapat diartikan jika Amerika mengalami masalah ekonomi,maka semua negara akan ikut merasakan dampaknya.



Sabtu, 21 Desember 2013

Dahlan: Amerika Bersin, Semua Negara Kena Flu


Dahlan: Amerika Bersin, Semua Negara Kena Flu
Liputan6.com, Depok : Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengungkapkan kekacauan ekonomi yang terjadi di sejumlah negara dipengaruhi oleh Amerika Serikat sebagai pusat ekonomi dunia.
Saat menjadi pembicara di hadapan setidaknya 4000 calon mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI) Dahlan mengatakan saat ini sedang ada sentimen dari negara adidaya itu.
"Saat ini Amerika sedang bersin,"ungkapnya di Balerung UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/8/2013).
Dahlan menjelaskan dahulu dikenal istilah khusus untuk Amerika Serikat dan China sebagai dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
"Dulu kenal istilah itu kalo Amerika bersin, semua negara di dunia kena flu. Terus belakangan ada lagi, kalau Tiongkok bersin semua negara di Asia flu, gemetar. Ya sekarang ini Amerika sedang bersin,"jelasnya.
Tidak hanya itu, orang nomor 1 di BUMN ini juga menjelaskan kepada mahasiswa mengenai gambaran kondisi ekonomi indonesia sekarang ini.
Meskipun sedang dalam kondisi tidak baik, Dahlan menyampaikan untuk tidak terlalu dikhawatirkan mengingat Indonesia bukan sebagai negara yang mengalami goncangan ekonomi paling parah.
"Jangan pikirkan ekonomi Indonesia itu paling terguncang, bukan, paling terguncang itu India, Malaysia juga, Thailand, Filipina. Kita di pemerintah sekarang sedang terus berusaha agar tidak terlalu jatuh,"paparnya. (Yas/Ndw)
Sumber :

Analisis :

AS dan China merupakan dua Negara adidaya yang memiliki peranan yang cukup besar terhadap perekonomian dunia.Apabila kedua Negara ini mengalami masalah ekonomi,tentu dampaknya akan turut dirasakan oleh Negara-negara lain.Amerikat tengah mengalami masalah ekonomi disebabkan hutangnya yang telah menggunung yang telah mencapai 16,43 triliun dollar AS atau sudah mencapai 105,59 persen dari produk domestik bruto AS. Ini sudah melampaui batas aman dan membahayakan dalam jangka panjang bagi kelangsungan perekonomian AS.Sebagai Negara adidaya,apabila mereka mengalami goncangan ekonomi tentu dampaknya akan turut dirasakan Negara-negara lain dunia termasuk Indonesia.

Indonesia turut merasakan goncangan ekonomi akibat masalah ekonomi yang dihadapi AS.Salah satunya melemahnya rupiah terhadap dollar yang mengakibatkan jumlah hutang Indonesia di AS serikat semakin membengkak serta keterkaitan dengan impor yang berakibat inflasi.Jadi dapat dikatakan saat ini perekonomian Indonesia tiidak berada dititik yang aman walaupun belum termasuk membahayakan.

Tetapi,walaupun dikatakan termasuk belum membahayakan,sebagai rakyat Indonesia yang terkena dampak langsung masalah ekonomi sudah seharusnya kita memikirkan nasib perekonomian Indonesia tanpa perlu memakai “patokan”ada Negara-negara lain yang lebih labil perekonomiannya dibanding Indonesia seperti India,Malaysia,Filipina,dan Thailand. Rasanya tidak perlu kita menunggu sampai Negara-negara tersebut mengalami masalah ekonomi yang besar terlebih dahulu baru akan mengambil tindakan.Sudah sepantasnya pemerintah memikirkan kebijakan-kebijakan yang harus dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut sebelum akhirnya masalah ekonomi tersebut akan semakin besar.

Ide Ahok Hapus Subsidi BBM Bisa Terealisasi Akhir 2014


Ide Ahok Hapus Subsidi BBM Bisa Terealisasi Akhir 2014
Liputan6.com, Jakarta : Rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok itu untuk menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) nampaknya realisasinya tak akan mudah.
Hal ini dikarenakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 pemerintah RI sudah disetujui oleh anggota DPR dan tidak mungkin diubah dalam waktu dekat ini.
Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Aziz menjelaskan apabila Ahok ingin merealisasikan usulannya tersebut dirinya harus melalui proses persetujuan Gubernur dan DPRD DKI Jakarta terlebih dahulu.
"Itu harus diputuskan dlu oleh pemerintah DKI, ga cukup wakil gubernur. Pemerintah DKI kan bukan Wakil Gubernur. Itu menjadi isu resmi pemerintah DKI. Harus dibicarakan dengan DPRD DKI," jelas Harry saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis, Sabtu (21/20/2013).
Jika memang Ahok benar-benar mau direalisasikan, lanjut Harry, paling tidak sebelum Juni 2014 draft rumusan penghilangan subsidi BBM khusus wilayah Jakarta tersebut harus diserahkan ke DPR sebelum pertengahan Juni 2014.
"Kalau pembahasan APBN Perubahan bisanya dilakukannya pada Juni. Tapi itu kan tergantung pemerintah mau mengajukan revisi atau tidak," paparnya.
Jika usulan tersebut diajukan di DPR dan akhirnya disetujui, menurut Harry, paling cepat baru akan bisa dilakukan paling cepat akhir tahun.
Menanggapi usulan Ahok, Harry mengaku sependapat dengan mantan Bupati Belitung Timur itu dimana subsidi seharusnya lebih tepat sasaran untuk masyarakat yang kurang mampu.
"Saya termasuk yang mendukung supaya subsidi BBM untuk kelompok miskin diperkuat, tapi kelompok menengah atas tidak perlu. Kan ini banyak subsidi BBM dinikmati oleh mereka yang kaya," pungkasnya. (Yas/Ndw)
Sumber :

Analisa :

Jika ditinjau kembali,kata “subsidi” sebenarnya memang ditujukan bagi masyarakat yang mengalami lemah ekonomi atau kurang mampu.Sama halnya dengan subsidi BBM yang seharusnya ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu.Realisasinya,BBM bersubsidi juga turut dinikmati oleh kalangan menengah keatas.Hal ini telah bertentangan dengan makna subsidi itu sendiri.

Subsidi BBM yang diberikan pemerintah sepertinya memang kurang efektif digunakan untuk mengatasi skandal ekonomi rakyat Indonesia.Sebab,masih banyak masyarakat mampu yang turut menikmati subsidi tersebut.Mungkin pilihan yang bijak adalah dana yang digunakan untuk subsidi BBM tersebut dialokasikan untuk membantu masyarakat membiayai sumber usaha mereka.Selain lebih mencapai tepat sasaran,alternative ini juga akan menciptakan masyarakat yang cerdas dan tidak malas.Oleh sebab itu,kebijakan mencabut BBM bersubsidi ini sebenarnya sangat bijaksana.

Tetapi,untuk merealisasikan BBM tanpa subsidi ini bukanlah hal yang mudah.Untuk pelaksanaannya tentu dibutuhkan persetujuan serta keputusan yang bulat dari para pemerintah Negara.Termasuk Indonesia harus merubah anggaran subsidi BBM yang telah tercantum di APBN.Termasuk juga harus mengubah system yang telah biasa diilaksanakan.Hal  ini tentu akan menimbulkan pro dan kontra baik dari segi pemerintah maupun masyarakat.Sebab,masyarakat akan merasa terusik dari zona nyamannya yang terbiasa menikmati BBM bersubsidi.


Jangan Tolak Investasi Asing, Tapi Pintarlah Memilih


Jangan Tolak Investasi Asing, Tapi Pintarlah Memilih
Liputan6.com, Jakarta : Indonesia menjadi target produk asing karena memiliki pangsa pasar yang besar. Pemerintah harus lebih melihat hal-hal apa saja yang bisa dilindungi dari keterlibatan asing yang masuk ke Indonesia.
"Jadi harus pintar memilih, namun kita tidak bisa menutup dari sektor investasi asing, tapi kita lebih berpikir agar produk kita bisa lebih unggul dari pihak lain," tegas Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Chris Kanter di Jakarta, Jumat (25/10/2013).
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengakui tantangan liberalisasi perdagangan yang tertuang dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) harus diantisipasi Indonesia dengan sebaik mungkin, khususnya mengembangkan produk lokal agar bisa bersaing.
Chris mengatakan, jika ada antisipasi khusus dari Indonesia, maka tidak menjadi boomerang bagi industri lokal.
Sehingga, diharapkan juga memberi kekuatan bagi daya tarik domestik dalam membuat perusahaan lokal tumbuh berkembang dengan cepat.
"Saya ingin CEPA dengan berbagai negara yang ada, tidaklah merugikan ekonomi kita ini dan bagaimana industri lokal dapat bersaing dengan baik dan bisa memberikan nilai tambah bagi ekonomi kita, itu yang akan kami usahakan dengan sebaik mungkin," ujarnya.
Kanter menjelaskan, dengan potensi market terbesar keempat di dunia, Indonesia punya potensi yang sangat potensial dalam membuat industri lokal bisa bersaing dengan produk yang datang dari luar.
Ia berharap, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%, Indonesia bukan hanya sebagai pangsa pasar saja, tapi bisa sebagai tempat basis produksi yang lebih baik.
(Dis/Nur)
Sumber :
Analisis :
Indonesia dengan pasar yang besar menjadi target perusahaan-perusahaan asing untuk memasarkan produk mereka.Banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan banyaknya produk asing yang diperdagangkan secara bebas di Indonesia.Jika di tinjau lebih lanjut,hal ini akan mengakibatkan melemahnya pemasaran produk dalam negeri akibat tersaingi oleh produk asing.
Sebernarnya,investasi asing ini tidak selamanya memberikan dampak yang negative.Bnyak barang-barang yang tidak dapat diproduksi di Indonesia sehingga membutuhkan masukan dari Negara lain untuk memenuhi kebutuhan akan barangtersebut.Inilah salah satu contoh positif dari investasi asing.Tetapi,jika produk yang telah diproduksi di Indonesia tetapi masih tetap mendapat masukan dari luar negeri,hal ini yang akan menyebabkan berkurangnya kuantitas peminat produk dalam negeri.Alangkah baiknya jika produk yang sudah diproduksi di Indonesia,di berhentikan pemasukannya dari luar negeri.
Tidak semua investasi dari luar negeri tersebut membahayakan bagi perekonomian Indonesia dan harus di hentikan kerjasamanya.Tetapi,yang harus dilakukan adalah memilih investasi mana yang dapat diterima dan tidak dapat diterima Indonesia.Serta yang paling penting adalah terus berusaha meningkatkan kualitas produk local sebagai pesiapan untuk bersaing dengan produk asing sehingga tidak apat digeserkan posisinya.


RI Masih Belum Peduli Membangun Sektor Kelautan


RI Masih Belum Peduli Membangun Sektor Kelautan
Liputan6.com, Jakarta : Indonesia dinilai terlalu memfokuskan pada pembangunan ekonomi di darat, seperti ke Pulau Jawa, Sumatera dan Bali. Padahal, Indonesia memiliki luas lautan terbesar di dunia.
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Emil Salim mengatakan, jika Indonesia tak secepatnya memperbaiki hal ini bisa menjadi boomerang bagi kehancuran negara kesatuan.
"Ketika perjalanan ini terus difokuskan bagian darat saja, maka bisa menghancurkan negara kesatuan. Indonesia itu bukan hanya daratan saja, Indonesia itu luas dari Sabang sampai Marauke," ujar Emil ketika ditemui dalam acara Seminar Nasional Indonesia Maritime Institute (IMI) dan Lounching serta Lelang hasil rancangan IMI berupa Flying Boat GEVER-OS di Jakarta, Senin (14/10/2013).
RI
Emil mengakui, memang tidak mudah membangun perekonomian dalam sektor kelautan. Namun ini harus bisa dilakukan. Misalnya dengan mendorong industri perkapalan, perlautan serta dok. Sehingga nantinya bisa menyatukan Indonesia Timur dan Indonesia Barat.
"Kita perlu program maritim yang mencakup jangka panjang. Nantinya akan berada dalam pengembangan SDM pelayaran, pembuatan kapal, operator keselamatan pelayaran, dan memokuskan kepelabuhan ada di Sorong. Itu yang harus dilakukan," tegas dia.
Selain itu, ia menjelaskan, Indonesia juga harus bisa mengembangkan sumber daya manusia (SDM), sehingga bisa mengelola sumber daya mineral yang lebih baik, migas lepas pantai, dan energi gelombang yang harus dikembangkan.
"Untuk itu dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi RI, haruslah membangun maritim juga. Pembangunan maritim harus dilaksana hari ini juga, jangan ada penundaan lagi pembangunan maritim itu, jika ditunda maka akan sangat tidak baik bagi pembangunan ekonomi kita," jelas Emir. (Dis/Nur)
Sumber :

Analisis :

Indonesia sebagai Negara maritim (dengan komponen laut terbesar) sudah saatnya untuk memikirkan sektor laut.Lautan yang luas yang dimiliki Indonesia dapat digunakan untuk jalur transportasi laut berupa perkapalan.Hal ini juga akan bermanfaat untuk menghindari kemacatan saat moment-moment besar seperti hari raya idul fitri.Selain untuk jalur transportasi,kelautan Indonesia dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pelayaran serta pelatihan pembuatan kapal.

Tidak hanya dari segi sebagai sarana transportasi,tetapi pengawasan hasil laut juga harus lebih diperhatikan.Indonesia dengan laut sebagai komponen terbesarnya tentu memiliki bermacam-macam keragaman hayati yang terkandung didalamnya.Misalnya saja hasil laut berupa ikan.Seharusnya hal ini dapat menjadi daya saing utama Indonesia dikancah international.Tidak seperti yang sering terjadi bahwa laut Indonesia dengan mudah dimasuki oleh nelayan asing akibat kurangnya pengamanan disektor darat.

Pemanfaatan laut sebagai sarana transfortasi sebaiknya segera dipikirkan dan tindaklanjuti sebelum akhirnya investor asing mengambil kuasa atas ide tersebut.

Barang Supermarket 80% Harus Produksi dalam Negeri


Barang Supermarket 80% Harus Produksi dalam Negeri
Sabtu,  21 Desember 2013  −  17:47 WIB
Sindonews.com - Guna meningkatkan kepastian usaha dan tertib usaha terkait dengan semakin meningkatnya pertumbuhan usaha, pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan No 70/M-DAG/PER/12/2013 mengatur kembali ketentuan mengenai pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern. Salah satunya ketentuan 80 persen barang yang dijual di supermarket atau hypermarket harus produksi dalam negeri.

Dilansir dari situs resmi Setkab, Sabtu (21/12/2013), Permendag ini menegaskan, toko modern harus mengutamaan pasokan barang produksi dalam negeri hasil UMKM yang memenuhi persyaratan.

"Toko modern hanya dapat memasarkan barang merek sendiri paling banyak 15 persen dari keseluruhan jumlah barang dagangan yang dijual di dalam outlet/gerai toko modern," demikian bunyi Pasal 21 Ayat (2) Permendag itu.

Toko Modern yang menjual barang hasil produksi UMKM dengan merek sendiri wajib mencantumkan nama usaha kecil yang memproduksi barang tersebut.

"Pusat Perbelanjaan dan toko modern wajib menyediakan barang dagangan produksi dalam negeri paling sedikit 80 persen dari jumlah dan jenis barang yang diperdagangkan," tegas bunyi Pasal 22 Ayat (1). Toko Modern juga wajib mencantumkan harga barang secara jelas, mudah dibaca dan mudah dilihat.

Permendag ini juga menegaskan, toko modern dengan bentuk minimarket dilarang menjual barang produk segar dalam bentuk curah; toko modern dengan bentuk minimarket yang lokasinya berada di sekitar pemukiman penduduk, tempat ibadah, terminal, rumah sakit dan sekolah dilarang menjual minuman beralkohol. Peraturan tersebut ditandatangani Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada 12 Desember 2013. 

Saat menyambangi Gedung Sindo, Mendag banyak menyinggung soal penerapan nilai-nilai nasionalisme untuk rencana ekonomi Indonesia. Salah satunya dengan membuat peraturan-peraturan yang melindungi pelaku usaha lokal.

Menurutnya, bicara ekonomi sebagai pilar nasionalisme, bukan sekadar retorika pengucapan kata-kata nasionalisme. Tetapi, bagaimana ekonomi mampu menampung banyak lapangan kerja bagi masyarakat.

"Saya berpendapat jangan sampai kita bicara nasionalisme itu sebatas retorika, kedengarannya kita ngomong nasionalisme. Tapi, bagaimana itu semua dapat memberikan manfaat bagi penduduk negeri ini," ujar Gita, Kamis (12/12/2013) lalu.
 Sumber :

Analisa :

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini supermarket-supermarket yang ada di Indonesia di banjiri dengan barang-barang impor.Barang-barang impor yang yang dijual tidak hanya mencangkup keperluan sekunder saja,tetapi juga termasuk kebutuhan pokok.Kebutuhan pokok yang dijual disupermarket yang merupakan salah satu contoh barang impor adalah sayur-sayuran.Saat ini sayur-sayuran hasil impor sangat banyak dan sangat mudah ditemukan di supermarket.Dan yang lebih menyedihkan timbul suatu sikap yang membanggakan bagi masyarakat Indonesia atas mengkonsumsi barang-barang impor.Tanpa mereka sadari sikap yang mereka ambil ini turut mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Seyogiyanya,minimarket dibuat untuk memasarkan hasil-hasil produksi dalam negeri.Dalam rangka menghindari rasa malas konsumen untuk berbelanja dipasar tradisional yang identik dengan kata “becek”,dan sekaligus untuk mengukuti sisi positif medernisasi,maka dibangunlah pasar dengan fasilitas yang lebih layak dan bersih yang biasa disebut dengan pasar Modern atau minimarket.Seharusnya minimarket menyediakan barang-barang yang diproduksi dalam negeri dan menjual barang impor yang tidak ada di produksi di Indonesia untuk melengkapi kekurangannya.Mungkin,jika di adakan peninjauan lebih jauh,dan diadakan kerjasama yang serius antara pemerintah,pihak pengelola supermarket,serta para petani dan pelaku industry Indonesia,maka harapan supermarket Indonesia dipenuhi dengan produk-produk dalam negeri akan dapat terwujudkan.Serta dengan adanya kerjasama dengan konsumen dengan cara menumbuhkan rasa bangga mengkonsumsi produk dalam negeri pada diri mereka.

Beberapa alasan barang impor menjadi sangat menarik dimata masyarakat Indonesia,antara lain :
ü  Gengsi masyarakat yang merasa lebih terjamin jika menggunakan barang-barang impor
ü  Barang-barang impor dijual dengan produk murah sebab produk tersebut membanjir dinegara mereka dikarenakan biaya produksi yang murah
ü  Kurang lengkapnya industry yang ada di Indonesia sehingga membutuhkan produk-produk impor.