Pages

Sabtu, 21 Desember 2013

Ide Ahok Hapus Subsidi BBM Bisa Terealisasi Akhir 2014


Ide Ahok Hapus Subsidi BBM Bisa Terealisasi Akhir 2014
Liputan6.com, Jakarta : Rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab dipanggil Ahok itu untuk menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) nampaknya realisasinya tak akan mudah.
Hal ini dikarenakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014 pemerintah RI sudah disetujui oleh anggota DPR dan tidak mungkin diubah dalam waktu dekat ini.
Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Aziz menjelaskan apabila Ahok ingin merealisasikan usulannya tersebut dirinya harus melalui proses persetujuan Gubernur dan DPRD DKI Jakarta terlebih dahulu.
"Itu harus diputuskan dlu oleh pemerintah DKI, ga cukup wakil gubernur. Pemerintah DKI kan bukan Wakil Gubernur. Itu menjadi isu resmi pemerintah DKI. Harus dibicarakan dengan DPRD DKI," jelas Harry saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis, Sabtu (21/20/2013).
Jika memang Ahok benar-benar mau direalisasikan, lanjut Harry, paling tidak sebelum Juni 2014 draft rumusan penghilangan subsidi BBM khusus wilayah Jakarta tersebut harus diserahkan ke DPR sebelum pertengahan Juni 2014.
"Kalau pembahasan APBN Perubahan bisanya dilakukannya pada Juni. Tapi itu kan tergantung pemerintah mau mengajukan revisi atau tidak," paparnya.
Jika usulan tersebut diajukan di DPR dan akhirnya disetujui, menurut Harry, paling cepat baru akan bisa dilakukan paling cepat akhir tahun.
Menanggapi usulan Ahok, Harry mengaku sependapat dengan mantan Bupati Belitung Timur itu dimana subsidi seharusnya lebih tepat sasaran untuk masyarakat yang kurang mampu.
"Saya termasuk yang mendukung supaya subsidi BBM untuk kelompok miskin diperkuat, tapi kelompok menengah atas tidak perlu. Kan ini banyak subsidi BBM dinikmati oleh mereka yang kaya," pungkasnya. (Yas/Ndw)
Sumber :

Analisa :

Jika ditinjau kembali,kata “subsidi” sebenarnya memang ditujukan bagi masyarakat yang mengalami lemah ekonomi atau kurang mampu.Sama halnya dengan subsidi BBM yang seharusnya ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu.Realisasinya,BBM bersubsidi juga turut dinikmati oleh kalangan menengah keatas.Hal ini telah bertentangan dengan makna subsidi itu sendiri.

Subsidi BBM yang diberikan pemerintah sepertinya memang kurang efektif digunakan untuk mengatasi skandal ekonomi rakyat Indonesia.Sebab,masih banyak masyarakat mampu yang turut menikmati subsidi tersebut.Mungkin pilihan yang bijak adalah dana yang digunakan untuk subsidi BBM tersebut dialokasikan untuk membantu masyarakat membiayai sumber usaha mereka.Selain lebih mencapai tepat sasaran,alternative ini juga akan menciptakan masyarakat yang cerdas dan tidak malas.Oleh sebab itu,kebijakan mencabut BBM bersubsidi ini sebenarnya sangat bijaksana.

Tetapi,untuk merealisasikan BBM tanpa subsidi ini bukanlah hal yang mudah.Untuk pelaksanaannya tentu dibutuhkan persetujuan serta keputusan yang bulat dari para pemerintah Negara.Termasuk Indonesia harus merubah anggaran subsidi BBM yang telah tercantum di APBN.Termasuk juga harus mengubah system yang telah biasa diilaksanakan.Hal  ini tentu akan menimbulkan pro dan kontra baik dari segi pemerintah maupun masyarakat.Sebab,masyarakat akan merasa terusik dari zona nyamannya yang terbiasa menikmati BBM bersubsidi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar