Pages

Sabtu, 21 Desember 2013

Bagi Investor,Indonesia Lebih Menarik Daripada Malaysia-Singapura


Bagi Investor,Indonesia Lebih Menarik Daripada Malaysia-Singapura
Brunei Darussalam, Sayangi.com - Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan mendukung kemudahan bisnis di ASEAN. Salah satunya dengan mendukung fasilitasi perdagangan, dan mengurangi hambatan-hambatan perdagangan yang selama ini menjadi kendala bagi pengusaha ASEAN.
"Para Menteri Ekonomi ASEAN juga mendukung penciptaan iklim investasi yang kondusif di ASEAN untuk menarik investor di kawasan ASEAN dan non-ASEAN melalui perbaikan tata kelola di bidang investasi yang pro terhadap perlindungan investasi, promosi investasi, serta transparansi," kata Gita dalam siaran pers yang diterima Sayangi.com saat memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan AFTA Council ke-27, AIA Council ke -16, AEM ke-45, dan AEC Council ke -10 yang diselenggarakan di International Convention Centre (ICC), Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, (Selasa, 19/8/2013).
Salah satu agenda penting dari pertemuan para Menteri Ekonomi ASEAN kali ini adalah menelaah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan terlaksananya integrasi ASEAN tahun 2015 dengan memperkuat posisi ASEAN pada perdagangan barang dan investasi intra-ASEAN, serta meningkatkan pergerakan jasa di ASEAN.
“Perdagangan barang intra-ASEAN harus terus ditingkatkan agar integrasi ASEAN benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh pengusaha Indonesia. Para Menteri Ekonomi ASEAN hadir di sini untuk memastikan adanya upaya untuk medorong fasilitasi perdagangan, termasuk mengurangi hambatan-hambatan perdagangan yang selama ini menjadi kendala bagi pengusaha ASEAN,” jelasnya.
Lebih lanjut Gita menjelaskan, Indonesia kini menjadi tujuan utama investasi yang paling menarik bagi para Investor, yakni sebesar 40 persen, diikuti Singapura (36%) dan Malaysia (14%).
"Kondisi yang membanggakan ini perlu dijaga agar target pertumbuhan nasional tahun 2013 dapat tercapai," tambahnya.
Para Menteri Ekonomi ASEAN juga menegaskan komitmennya dalam mendorong integrasi di sektor jasa yang berkembang pesat dan memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian ASEAN.
ASEAN berupaya untuk memperkuat langkah dalam menciptakan sektor jasa dengan memperluas akses pasar jasa dan menyusun berbagai instrumen saling pengakuan di beberapa profesi yang terdapat di ASEAN.
Mendag juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru, guna menyukseskan pertemuan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) WTO ke-9 di Bali, Desember mendatang. Konferensi ini untuk memperkuat sistem kerja sama perdagangan multilateral. (MI)

Analisa :
Indonesia merupakan Negara yang subur baik dari sektor darat mau pun laut.Istilah “Tongkat kayu menjadi tanaman” rasanya sangat tepat untuk menggambarkan kesuburan tanah Indonesia.Apabila investor menanamkan modalnya di Indonesia,kemungkinan memperoleh profit jauh lebih besar dibandingkan dengan kemungkinan rugi.Beberapa perusahaan yang telah merasakan keuntungan berinvestasi di Indonesia antara lain :
1.    PT LONSUM Yang bergerak di industry kelapa sawit.PT Lonsum merupakan kerjasama antara London dengan Indonesia(Sumatera).Kerja sama ini telah terjadil lebih dari 1 dekade.
2.    Restaurant-restaurant yang kepemilikannya sebagian besar milik investor asing seperti KFC dan Mc.Donalds.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan berinvestasi di Indonesia memberikan keuntungan yang menggiurkan,antara lain:
1.    Inonesia merupakan Negara yang kaya akan hasil alamnya.Bahkan banyak hasil alam yang dibutuhkan diluar negeri seperti rempah-rempah dapat di budidayakan dengan mudah di Indonesia.Faktor lain yang cukup mendukung adalah musim di Indonesia yang hanya terdiri dari musim kemarau dan musim hujan yang sangat mendukung apabila investasi yang dilakukan dalam sektor tumbuh-tumbuhan.
2.    Masyarakat Indonesia cenderung masyarakat yang gampang terpengaruh untuk mengkonsumsi produk luar.Lihat saja KFC dan MCD yang laris manis hampir di setiap cabang.
Investasi yang dilakukan investor asing ini juga tentu akan menimbulkan dampak yang positif bagi perekonomian Indonesia,diantaranya :
1.    Masukan dari sektor pajak usaha.
2.    Masukan devisa.hal ini terjadi jika pemilik investasi tersebut akan berkunjung ke Indonesia untuk mengontrol usahanya.Kedatangan mereka akan memberikan masukan terhadapa pendapatan devisa.
3.       Penyerapan tenaga kerja.Karena kerjasama berlokasi di Indonesia,maka tenaga kerja yang dipakai tentu saja tenaga kerja Indonesia.Hal ini berdampak positif karena akan mengurangi tingkat pengangguran.
Investasi di Indonesia sebenarnya menimbulkan banyak dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.Hanya saja kerjasama ini harus didasari dengan kontrak yang jelas untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penipuan dan lain sebagainya dikemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar