Pages

Jumat, 31 Oktober 2014

ETIKA PROFESI AKUNTANSI TUGAS 5



 ETIKA PROFESI AKUNTANSI
TUGAS 5

Etika Dalam Dunia Bisnis
            Dalam dunia bisnis, etika digunakan sebagai rambu – rambu  / patokan berprilaku. Dunia bisnis yang bermoral akan  mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin  kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan  serasi. Untuk itu, dibutuhkan beberapa etika dalam dunia bisnis guna mendukung keseimbangan, keselarasan dan keserasian  kerja.
1.      Pengendalian Diri
Pelaku bisnis serta pihak – pihak yang terkait untuk dapat selalu mengendalikan diri mereka untuk tidak memperoleh  apapun serta dari siapapun. Tidak dibenarkan pelaku bisnis berbuat curang serta menekan pihak – pihak tertentu untuk memperoleh keuntungan.
2.      Pengembangan Tanggung Jawab Sosial
Pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab itu bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitarnya, terutama dalam  hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan dan lain sebagainya.
3.      Mempertahankan Jati Diri dan Tidak Mudah untuk Terombang – ambing oleh Pesatnya Perkembangan Informasi dan Teknologi
Untuk meningkatkan kepedulian bagi golongan yang lemah dan tidak kehilangan budaya yang dimiliki akibat adanya transformasi informasi dan bisnis.
4.      Menciptakan Persaingan yang Ketat
Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam bisnis.
5.      Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan
Pelaku bisnis tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa mendatang. Konsep ini menuntut pelaku bisnis untuk tidak mengekploitas lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa datang walaupun saat sekarang merupakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan besar.
6.      Menghindari Sifat 5K(Katabelence, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Koneksi)
Menghindari semua tindakan curang yang dapat mencemarkan nama baik bangsa baik berupa korupsi, manipulasi, katabelence, kongkalikong, koneksi, kolusi, serta komisi.
7.      Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Pelaku bisnis dituntut untuk bertindak tegas serta jujur dalam kegiatan bisnis misalnya dapal hal memberikan  kredit. Pihak yang tidak memenuhi standar kredit diharapkan agar tidak diberikan kredit tanpa terpengaruh oleh hal – hal penipuan apapun.
8.      Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antara Golongan Pengusaha Kuat dan Golongan Pengusaha Kebawah
Untuk menciptakan kondisi bisnis yang “kondusif” harus ada saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah agar pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan. Yang selama ini kepercayaan itu hanya ada antara pihak golongan kuat, saat sekarang sudah waktunya memberikan kesempatan kepada pihak menengah untuk berkembang dan berkiprah dalam dunia bisnis.
9.      Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan yang Telah Disepakati Bersama
Maksudnya, apabila salah satu tidak tidak siap atau  menolak untuk menjalankan aturan yang telah dibuat secara konsisten, maka secara otomatis peraturan tersebut akan gugur.
10.  Menumbuhkembangkan Kesadaran dan Rasa Memiliki Terhadap Apa yang Telah Disepakati
Menanamkan jiwa yang selalu mengamanahkan dan menjalankan dengan ikhlas segala keputusan yang telah disepakati bersama dengan orientasi untuk kebaikan bersama.
11.  Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan
Sebagai penjamin kepastian hukum etika bisnis, dan untuk melindungi pengusaha – pengusaha kecil yang lemah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar