Nih Rincian Utang Luar Negeri RI
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat
utang luar negeri periode Agustus turun menjadi USD257,303
miliar. Jika mengacu kurs Rupiah Agustus di Rp10.920 per dolar AS, maka utang
luar negeri mencapai Rp2.809,74 triliun.Angka ini sedikit menurun jika
dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar Rp2.834,93 triliun. Utang tersebut
merupakan akumulasi utang pemerintah dan Bank Sentral serta sektor swasta.
Melansir data yang diterbitkan BI di Jakarta, Selasa (22/10/2013), utang luar negeri didominasi dengan utang swasta yang naik ke USD135,233 miliar atau Rp1.476,74 triliun. Utang tersebut terdiri dari utang bank dan utang bukan bank.
Adapun utang bank yakni sebesar USD22,790 miliar atau Rp248,866 triliun, dan utang bukan bank sebesar USD112,444 miliar atau Rp1.227,88 triliun, yang terdiri dari lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp88,211 triliun dan perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar Rp1.132,07 triliun.
Sementara untuk pinjaman pemerintah dan Bank Sentral mengalami penurunan, dan berada di USD122,070 miliar atau Rp1.333 triliun, yang terdiri dari utang pemerintah sebesar USD112,835 miliar atau Rp1.232,15 triliun. Sedangkan utang Bank Sentral sampai periode Agustus mencapai USD9,235 miliar atau Rp101,12 triliun.
Melansir data yang diterbitkan BI di Jakarta, Selasa (22/10/2013), utang luar negeri didominasi dengan utang swasta yang naik ke USD135,233 miliar atau Rp1.476,74 triliun. Utang tersebut terdiri dari utang bank dan utang bukan bank.
Adapun utang bank yakni sebesar USD22,790 miliar atau Rp248,866 triliun, dan utang bukan bank sebesar USD112,444 miliar atau Rp1.227,88 triliun, yang terdiri dari lembaga keuangan bukan bank sebesar Rp88,211 triliun dan perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar Rp1.132,07 triliun.
Sementara untuk pinjaman pemerintah dan Bank Sentral mengalami penurunan, dan berada di USD122,070 miliar atau Rp1.333 triliun, yang terdiri dari utang pemerintah sebesar USD112,835 miliar atau Rp1.232,15 triliun. Sedangkan utang Bank Sentral sampai periode Agustus mencapai USD9,235 miliar atau Rp101,12 triliun.
Dikutip dari :
Analisis
:
Berawal dari krisis tahun 1997 yang
menyebabkan Indonesia harus melakukan pinjaman ke luar negri,hal tersebut terus
berlangsung sampai saat ini.saat ini,hutang indonnesia diluar negeri sebesar
USD257.303M,sedangkan pendapatan perkapita Indonesia pada tahun 2013
diperkirakan hanya mencapai US$4000M.Walaupun telah mengalami penurunan dari
tahun sebelumnya,tetapi angka ini masih menunjukan angka yang cukup besar.Ini
berarti dibutuhkan beberapa tahun untuk melakukan pelunasan.
Jumlah hutang yang terlalu tinggi merupakan
pemicu krisis perekonomian Indonesia.Bayangkan berapa banyak uang Negara yang
harus dialokasikan untuuk menutupi hutang-hutang tersebut.Akibatnya,rakyat
kecil yang buta akan politik pun akan turut merasakan dampaknya,bahkan justru
merekalah yang paling pantas disebut sebagai korban.
Anehnya,terjadi pemandangan yang cukup
langka disini.Dengan hutang yang cukup besar tersebut,tetapi perekonomian
Indonesia belum juga mendapat predikat layak.Tidak hanya perekonomiannya,tetapi
fasilitas-fasilitas yang tersedia juga belum cukup baik.Bahkan banyak rakyat
yang tinggal dipelosok negeri ini seolah tidak mendapatkan sentuhan sehingga buta
akan pendidikan.Entah kemana uang rakyat tersebut teralokasi,dan entah sampai
kapan rakyat kecil akan terus menjadi korban hutang-hutang Negara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar