KADIN OPTIMALKAN POTENSI INVESTASI
Oleh Ihsan - Rubrik
Ekonomi Bisnis
26 Oktober 2013
17:00:00 WIB
WE.CO.ID - Kadin akan
mengoptimalkan potensi investasi dan perdagangan untuk memperkuat neraca
pembayaran dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah
pergerakan dinamis aliran dana inventasi perekonomian dunia.
Investasi luar negeri dalam bentuk investasi langsung maupun portofolio dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi perekonomian Indonesia, kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Chris Kanter dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat Menurut dia rencana untuk merevisi daftar negatif investasi perlu diperbincangkan lebih mendalam di antara para pengusaha dan pemerintah.
Selain itu, permasalahan lainnya adalah kesepakatan perdagangan bebas melalui skema Free Trade Agreement (FTA) yang di satu sisi dapat membuka peluang lebih luas pada pemasaran produk Indonesia di luar negeri.
Tetapi di sisi lainnya dapat pula membuka pintu lebar-lebar masuknya produk impor di pasar domestik Indonesia, yang menyulitkan pelaku usaha Indonesia dalam memasarkan produknya.
Kebijakan Investasi, perdagangan dan hubungan internasional di masa mendatang perlu sebesar-besarnya memberi kesempatan kepada pelaku usaha nasional Indonesia untuk mengambil peran strategis termasuk dengan menjalin kerja sama bersama mitra dari mancanegara.
Sehingga momentum pertumbuhan perekonomian Indonesia yang memanfaatkan potensi investasi dan perdagangan dunia bisa dimaksimalkan sekaligus memberi manfaat peningkatan kesejahteraan rakyat dan dayasaing perusahaan maupun pelaku usaha, katanya.
Ia mengatakan perlu dilakukan upaya terpadu dan bersama di antara pelaku usaha, pemerintah dan konsumen Indonesia untuk mempermudah dan mempercepat bertumbuhkembangnya pengusaha-pengusaha baru Indonesia, terutama dari kalangan generasi muda terdidik dan terlatih.
Juga penyediaan fasilitas pembiayaan, teknologi dan pengembangan SDM trampil untuk memudahkan perusahaan-perusahaan Indonesia khususnya yang berskala kecil dan menengah, penataan kembali orientasi kebijakan perdagangan bebas Indonesia agar lebih pro pelaku usaha Indonesia.
Selain itu peningkatan daya saing pelaku usaha Indonesia melalui pengendalian biaya operasional perusahaan dan menekan ekonomi biaya tinggi, penguatan pelaku usaha Indonesia dan mendorong pengembangan investasi lokal dari pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Untuk maksud tersebut dibutuhkan kebersamaan pelaku usaha, pemerintah dan pihak lain terkait dalam rangka peningkatan daya saing dan kemandirian pelaku usaha Indonesia di pasar domestik dan global, katanya. (Ant)
Investasi luar negeri dalam bentuk investasi langsung maupun portofolio dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi perekonomian Indonesia, kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Chris Kanter dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat Menurut dia rencana untuk merevisi daftar negatif investasi perlu diperbincangkan lebih mendalam di antara para pengusaha dan pemerintah.
Selain itu, permasalahan lainnya adalah kesepakatan perdagangan bebas melalui skema Free Trade Agreement (FTA) yang di satu sisi dapat membuka peluang lebih luas pada pemasaran produk Indonesia di luar negeri.
Tetapi di sisi lainnya dapat pula membuka pintu lebar-lebar masuknya produk impor di pasar domestik Indonesia, yang menyulitkan pelaku usaha Indonesia dalam memasarkan produknya.
Kebijakan Investasi, perdagangan dan hubungan internasional di masa mendatang perlu sebesar-besarnya memberi kesempatan kepada pelaku usaha nasional Indonesia untuk mengambil peran strategis termasuk dengan menjalin kerja sama bersama mitra dari mancanegara.
Sehingga momentum pertumbuhan perekonomian Indonesia yang memanfaatkan potensi investasi dan perdagangan dunia bisa dimaksimalkan sekaligus memberi manfaat peningkatan kesejahteraan rakyat dan dayasaing perusahaan maupun pelaku usaha, katanya.
Ia mengatakan perlu dilakukan upaya terpadu dan bersama di antara pelaku usaha, pemerintah dan konsumen Indonesia untuk mempermudah dan mempercepat bertumbuhkembangnya pengusaha-pengusaha baru Indonesia, terutama dari kalangan generasi muda terdidik dan terlatih.
Juga penyediaan fasilitas pembiayaan, teknologi dan pengembangan SDM trampil untuk memudahkan perusahaan-perusahaan Indonesia khususnya yang berskala kecil dan menengah, penataan kembali orientasi kebijakan perdagangan bebas Indonesia agar lebih pro pelaku usaha Indonesia.
Selain itu peningkatan daya saing pelaku usaha Indonesia melalui pengendalian biaya operasional perusahaan dan menekan ekonomi biaya tinggi, penguatan pelaku usaha Indonesia dan mendorong pengembangan investasi lokal dari pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Untuk maksud tersebut dibutuhkan kebersamaan pelaku usaha, pemerintah dan pihak lain terkait dalam rangka peningkatan daya saing dan kemandirian pelaku usaha Indonesia di pasar domestik dan global, katanya. (Ant)
Analisis:
Kesepakatan
perdagangan bebas melalui skema Free Trade Agreement (FTA) Memberikan peluang
besar bagi Indonesia untuk berinvestasi
dan membangun mitra kerja dengan Negara-negara lain.Indonesia dapat
memperkenalkan produk-produknya sampai keluar negeri.Ajang ini juga tidak
menutup kemungkinan bahwa barang-barang impor akan masuk dengan bebas di
Indonesia.
Masyarakat
Indonesia merupakan masyarakat yang mudah terpengaruh akan barang-barang
impor.di khawatirkan apabila hal ini terjadi,maka pasar produk anak negri akan
lumpuh akbibat kedatangan barang-barang impor.Akhirnya Free Trade Agreement ini
bukan memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia tapi justru akan semakin
memperkeruh.
Melalui
kerjasama ini,Indonesia dapat memperkenalkan kekayaan buminya dipasar
dunia.Selain itu,Indonesia juga dapat bekerja sama dengan Negara-negara lain
untuk mengimpor barang-barang kebutuhan seperti tekhnologi.
Dari
segi SDM,kerjasama ini akan memberikan mafaat yang positif.Generasi muda akan
dilatih untuk bersaing dikancah pasar dunia sehingga nantinya akan melahirkan
pengusaha-pengusaha yang handal dan intelek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar