Indonesia tertarik jalin perdagangan bebas
dengan Uni Eropa
Merdeka.com - Indonesia dirayu agar secepatnya menjalin kerja sama
perdagangan bebas komprehensif (CEPA) oleh perwakilan Uni Eropa. Melalui
kerjasama ini Indonesia diminta membuka pasar dan investasi dengan gabungan
negara Benua Biru itu.
Indonesia dan
Eropa sebenarnya telah membangun kerjasama dan hubungan perdagangan, nilainya
mencapai EUR 25 miliar di tahun 2012.
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi , mengatakan
pemerintah tidak menutup pintu terhadap tawaran Eropa. Dia menilai ada dua
keuntungan dari CEPA yang bisa diambil pemerintah. Pasar bebas Indonesia dan
Eropa disebut sebut akan membawa untuk tersendiri untuk Indonesia.
"Kita bisa
promosi minyak sawit, kita optimis sukses produk kita. Kita manfaatkan
teknologi pengolahan penyimpanan dari Eropa. Kemudian kita bisa contoh
ketahanan pangan dari Eropa," katanya.
Sementara itu,
Duta Besar Terpilih Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei DarussAalam dan Asean,
Oloof Skog mengatakan kebutuhan untuk menjalin hubungan yang lebih erat dalam perdagangan
dan investasi. Menurutnya Uni Eropa sebagai pasar ekspor kedua terbesar bagi
Indonesia dan investor terbesar kedua di Indonesia.
"Mempererat
hubungan perdagangan dengan Eropa adalah situasi saling menguntungkan.
Mengingat Indonesia dan Eropa memiliki ekonomi yang saling melengkapi,"
kata Oloof.
Analisa
:
Kerjasama
yang akan ak dilakukan Indonesia dengan Uni Soviet ini akan memeberikan dampak
yang positif bagi ekonomi dan hasil produksi Indonesia maupun Uni Soviet
sendiri.Dari segi geografis,kedua Negara sangat berbeda dari segi
cuaca,kesuburan tanah,dan tekhnologi.Indonesia terkenal dengan Negara yang
subur.Indonesia dapat memperkenalkan hasil-hasil produksinya seperti kelapa
sawit,minyak bumi,hasil laut dan bahan pangan lainnya.Sedangkan Uni Soviet dapat memperkenalkan tekhnologi
ciptaannya dipasar Indonesia.Jadi kedua Negara ini dapat saling melengkapi satu
sama lain.
Tetapi,selain
keuntungan-keuntungan di atas,masih ada hal-hal lain yang perlu di
pertimbangkan sebelum melakukan kerja sama ini.Indonesia merupakan Negara yang terdapat campur tangan pemerintah
dalam mengatur perdagangan.Pemerintah berperan dalam menentukan tarif pajak dan
mengontrol harga.Sedangkan Uni Soviet menganut system Liberal dimana
perdagangan dilakukan secara bebas dan tidak ada campur tangan pemerintah
didalamnya.Hal ini perlu di perhatikan agar tidak menimbulkan kesalah
pahaman.Untuk mengatasi masalah ini,pemerintah mungkin dapat membuat beberapa
kebijaksanaan yang perjanjian yang resmi dan jelas dengan Uni Soviet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar